Kamis, 04 Agustus 2011

Pap Smear, IVA cara mendeteksi Ca Cervik ( Leher Rahim)


1. Apakah Pap Smear itu?
Pap Smear adalah pemeriksaan usapan mulut rahim untuk melihat sel-sel mulut rahim (serviks) di bawah mikroskop.
Pap Smear merupakan  tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker.
2. Apa itu Kanker Leher Rahim?
Kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada wanita, juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang wanita.  Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%.
3. Kanker Leher Rahim menyerang siapa?
  • Wanita yang telah melakukan hubungan seksual diusia muda
  • Wanita yang melakukan kontak seksual dengan berganti-ganti pasangan
  • Perokok
  • Kurang mengkonsumsi sayur dan buah- buahan.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (organ V). Kanker ini biasa terjadi pada wanita berumur, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami wanita yang berumur 20-30 tahun.
4. Cara pengambilan sampel Pap smear
Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus ginekologis. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil sel-sel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan disemprot dengan zat untuk memfiksasi, atau diletakkan dalam botol yang mengandung zat pengawet, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
5. Alasan Harus melakukan Pap smear :
  • Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)
  • Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
  • Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
  • Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal
  • Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
  • Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
  • Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina
  • Berganti-ganti pasangan dalam senggama
6. Persiapan Pemeriksaan Pap Smear
  1. Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
  2. Tidak sedang  menstruasi , karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.
7. Mengapa Pap Smear perlu dilakukan?
Pap smear dapat mendeteksi kondisi kanker dan prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan signifikan, atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang pap smear dalam 6 bulan ke depan.
8. Ada 2 cara pemeriksaan Pap Smear:
1.      Konvensional
2.      Berbasis cairan atau Liquid
Keterbatasan pemeriksaan Sitologi Konvensional :
  • Sampel tidak memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus (sikat untuk pengambilan sampel), sehingga sampel tidak representatif dan tidak menggambarkan kondisi pasien sebenarnya
  • Subyektif dan bervariasi, dimana kualitas preparat yang dihasilkan tergantung pada operator yang membuat usapan pada kaca benda
  • Kemampuan deteksi terbatas (karena sebagian sel tidak terbawa dan preparat yang bertumpuk dan kabur karena kotoran/faktor pengganggu)
Pemeriksaan Sitologi Berbasis Cairan/Liquid
Merupakan metode baru untuk meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim. Dengan metode ini, sampel (cara pengambilan sama seperti pengambilan untuk sampel sitologi biasa/Pap Smear) dimasukkan ke dalam cairan khusus sehingga sel atau faktor pengganggu lainnya dapat dieliminasi. Selanjutnya, sampel diproses dengan alat otomatis lalu dilekatkan pada kaca benda kemudian diwarnai lalu dilihat di bawah mikroskop oleh seorang dokter ahli Patologi Anatomi.
Keungulan pemeriksaan sitologi berbasis cairan/Liquid :
  • Sampel memadai karena hampir 100 % sel yang terambil dimasukkan ke dalam cairan dalam tabung sampel
  • Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis, sehingga preparat (usapan sel pada kaca benda) representatif, lapisan sel tipis, serta bebas dari kotoran/pengganggu
  • Meningkatkan kemampuan/keakuratan deteksi awal adanya kelainan sel leher rahim
  • Sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV-DNA
9. Hasil Pap Smear
Hasil pap smear normal menunjukkan hasil negatif, yaitu tidak adanya sel-sel serviks yang abnormal.
Sedangkan hasil pap smear abnormal dibagi menjadi 3 hasil utama :
1. Bukan kanker
Kebanyakan hasilnya adalah infeksi kemudian  pasien diminta untuk berobat dan  melakukan kontrol ulang dalam 4-6 bulan untuk mengulang pap smear.
2. Prekanker
Menunjukkan beberapa perubahan sel abnormal, biasanya dilaporkan sebagai “sel atipik” atau displasia serviks. Pasien  akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi. Kurang dari 5% hasil pap smear menemukan dysplasia serviks.
3. Ganas ( kanker)
Pasien langsung diminta berobat ke dokter

Apa itu IVA?
IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada leher rahim yang diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan papsmear yang selama ini lebih populer.
Keunggulan IVA dibandingkan Papsmear:
  • Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih (alat pengambil sampel jaringan, preparat, regen, mikroskop, dll)
  • Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan hasil tes
  • Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu berminggu-minggu
  • Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher rahim lebih tinggi dari papsmear (sekitar 75%), meskipun dari segi spesifikitas (kepastian) lebih rendah (sekitar 85%).
  • Biayanya sangat murah (bahkan gratis bila di puskesmas).


Bagaimana cara kerja IVA?
  • Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
  • Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
  • Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.
  • Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
  • Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
  • Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
Pasien yang hasil pemeriksaannya menunjukkan keadaan abnormal,  akan dilakukan pengobatan dengan metode krioterapi yaitu sebuah tindakan medis dengan cara mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan suhu di bawah nol derajat selsius. Metode ini disebut juga terapi gas dingin.
Jadi, bergegaslah ke puskesmas terdekat untuk melakukan IVA…!
             http://labparahita.com
             http://majalahkesehatan.com

1 komentar:

  1. Artikel yang sangat menarik, sangat bermanfaat untuk kaum hawa.

    BalasHapus